Monday, 16 February 2015

Hidup: Sebuah Perjalanan Menaiki Kereta

Sebenarnya apa yang ditulis di bawah ini adalah hal yang sudah sama-sama kita tau dan kita pahami. Tapi saat membacanya, tetap saja mengharukan dan menyadarkan kita bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, dan kita harus melakukan yang terbaik. Do your best. Untuk diri kita, untuk lingkungan, dan untuk orang-orang yang kita sayangi. Saat nanti kita sudah tidak ada, orang akan mengenang kebaikan dari kita, mengingat hal-hal baik yang kita lakukan.

Tapi hal yang paling saya pahami dari tulisan ini adalah kegalauan saya saat ini. Kegalauan karena perasaan tersakiti. Membaca tulisan ini menyadarkan saya bahwa saya harus memaafkan dan melupakan kesalahan orang. Dan yang terpenting berusaha untuk tidak menyakiti perasaan orang lain.

Silahkan dibaca, semoga bermanfaat


Hidup bagaikan sebuah perjalanan menaiki kereta. Dengan stasiun-stasiun pemberhentiannya. Dengan perubahan-perubahan rute perjalanan. Dan dengan peristiwa-peristiwa yang menyertainya.

Kita mulai menaiki kereta ini ketika kita lahir. Orangtua kita yang memesankan tiket kita. Kita menduga bahwa mereka akan selalu bersama kita dalam perjalanan kereta ini. Namun, di suatu stasiun, orangtua kita akan turun dari kereta dan meninggalkan kita sendirian dalam perjalanan ini.

Waktu berlalu...
dan penumpang lain akan menaiki kereta ini.
Banyak diantara mereka akan menjadi orang yang berarti dalam hidup kita. Pasangan kita, teman-teman, anak-anak, dan orang-orang yang kita sayangi.
Banyak diantara mereka yang akan turun dari kereta selama perjalanan ini. Dan meninggalkan ruang kosong dalam hidup kita.
Banyak diantara mereka yang pergi tanpa kita sadari.
Bahkan, kita tak sadar dimana mereka duduk dan kapan mereka meninggalkan kereta.

Perjalanan kereta ini akan penuh dengan suka cita, duka, impian, harapan, ucapan "halo", "selamat tinggal", dan perpisahan.

Perjalanan yang indah akan diwarnai dengan saling menolong, saling mengasihi dan hubungan baik dengan seluruh penumpang kereta.
Dan memastikan bahwa kita memberi yang terbaik agar perjalanan mereka nyaman.

Satu misteri dalam perjalanan yang memesona ini adalah:
Kita tak tahu di stasiun mana kita akan turun.

Maka kita harus hidup dgn cara yg terbaik: 
menyesuaikan diri, memaafkan, dan melupakan kesalahan orang.
Dan memberikan yang terbaik yang kita miliki.

Sangatlah penting untuk melakukan ini.
Sebab, bila tiba saatnya bagi kita untuk meninggalkan kereta, kita harus meninggalkan kenangan indah bagi mereka yang meneruskan perjalanan di dalam kereta kehidupan.

Terima kasih Anda telah menjadi salah satu penumpang istimewa di dalam kereta kehidupanku.
Aku tak tahu kapankah aku akan tiba di stasiunku.
Mari kita saling ta'awun dan saling mendo'akan 
( Barakallahufiikum )
Amin...


Do your best and see you on my next post :)


Tulisan ini dicopy dari group whatsapp MCI Leader yang di-share oleh salah satu rekan saya.



No comments: