Menggapai Kejernihan Hati
Sepertinya yang paling sulit di dunia ini adalah menjaga iman. Iman kita akan selalu naik turun. rasulullah SAW pernah berkata, "Pagi beriman, sore kafir. Sore beriman, paginya kafir". Itulah gambaran iman manusia. Bisa berubah dengan cepat. Nabi Muhammad SAW tidak mengatakan tentang hal berbuat baik dan dosa. Tapi lebih tajam lagi, iman dan kafir. Sholat malam, salah satu cara untuk menjaga iman. Selanjutnya dengan menjaga kejernihan hati.
6 perkara untuk menjaga iman dan keistiqomahan, nasehat dari Ibnu Rajab:
1. Tanamkan aqidah yang lurus. Hal penting dalam membersihkan hati. Orang yang mengerti aqidah tidak akan berbuat maksiat. Jika seseorang berbuat kesalahan/maksiat lalu dia kembali kepada aqidah maka sesuangguhnya Allah SWT menjaganya, dan mengembalikan ke jalan yang benar.
2. Menjaga makanan halal. Makanan memengaruhi iman seseorang. seorang anak yang diberi makanan tidak halal akan sulit untuk taat kepada Allah SWT. Sebagai contoh, ketika seorang suami yang memberi nafkah untuk keluarganya dengan cara yang tidak halal, istrinya akan sulit untuk taat kepadanya.
3. Berkumpul dengan orang sholeh. Allah SWT memerintahkan untuk bertakwa dan berkumpul dengan orang sholeh.
4. Do'a kepada Allah untuk ketetapan hati.
Berikut do'a untuk ketetapan hati agar diberikan ke-istiqomahan. Semoga bisa diamalkan sebagai upaya kita untuk menjaga hati ini.
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam berdoa:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Wahai Robb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
[HR.Tirmidzi 3522, Ahmad 4/302, al-Hakim 1/525, Lihat Shohih Sunan Tirmidzi III no.2792]
Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda:
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
“Allahumma mushorrifal quluub shorrif quluubana ‘ala tho’atik.”
[Ya Allah yang memalingkan (membolak-balikkan) hati manusia, palingkanlah hati kami di atas ketaatan kepada-Mu]
[HR. Muslim (no. 2654)]
5. Mencintai Al-Quran. Sesungguhnya membaca Al-quran itu menjernihkan hati. Hati yang hitam atau putih tidak bisadi-cek dengan USG. Tapi dengan membaca Al-quran bias terlihat apakah hati seseorang hitam atau putih. Orang yang tidak bias berlama-lama dengan Al-quran hatinya telah hitam. Orang yang hatinya putih senantiasa dekat dengan Al-quran, tidak merasa terbebani membaca Al-quran. Saat ini, kita sebagai manusia lebih banyak mendengarkan music yang sesungguhnya adalah seruling syetan. Orang yang terbiasa mendengarkan music akan sulit untuk berhenti dan mendengarkan ayat Al-quran. maka orang yang menyukai musik tidak bias dikumpulkan dengan orang yang menyukai Al-quran. Karena mereka akan saling mengalahkan.
6. Mengaji/menghadiri majlis kajian ilmu. Pada dasarnya manusia itu sering lupa. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang salah karena lupa, dan diingatkan mengenai kesalahannya, dia akan kembali kepada kajian ilmu dan beristighfar.
*dari kajian Ust. Umar Mita Lc
dalam kajian bulanan SMUI Al-Azhar Pusat
22 Februari 2015
No comments:
Post a Comment