Tuesday, 12 March 2019

HONEST REVIEW - PRABU STEAK & COFFEE, MENGECEWAKAN??

Haloooo...
Assalammualaikum
Ohaiyo gozaimasu
Ada yang lagi cari-cari menu kuliner di Jakarta? Ada yang lagi pengen cari makanan enak? Atau lagi mau nyobain steak yang dijamin nggak mengecewakan?

Baca sampai abis guys...

Kalau ada yang bertanya makanan kesukaan saya, BANYAK. Sebut saja martabak keju spesial, indom*e goreng, aneka seafood, dan banyak lagi. Entah sejak kapan, sepotog daging berbumbu yang dipanggang ini ikut meramaikan daftar makanan kesukaan saya. Namun harganya pasti mahal. Ya kan?

Prabu Steak & Coffee. Ada yang udah pernah kesini? Karena pengen banget nyobain, akhirnya saya cari alamatnya dan datang. Dalam bayangan saya, Prabu Steak & Coffee ini adalah resto steak yang gede dan classy seperti resto steak umumnya. Ternyata saya salah *tepokjidat*. Tempat ini berupa rumah kecil yang dipasangi papan nama PRABU STEAK & COFFEE BY PRABU REVOLUSI di pinggir jalan Tebet Utara. Nggak ada bayangan sama sekali kalau resto steak ini kecil banget dan tidak ada tempat parkir mobil. Kami  harus cari tempat parkir di sekitar rumah orang. Kebetulan posisi resto ini tusuk sate. Jadi kami parkir di pinggir jalan, depan rumah orang yang masih keliatan dari resto.

Di jalan menuju ke resto steak ini, pikiran malah campur aduk. Enak gak ya? Duh, kok tempatnya kecil banget. Pengen putar balik lagi tapi udah sampe sini. Tapi kalau masuk, yakin nggak mengecewakan? Macam-macam keraguan mulai seliweran di kepala.

"Semoga nggak mengecewakan," Mas pacar tiba-tiba nyeletuk.

Kami masuk dalam kondisi pelayan resto lagi bersih-bersih meja dan lantai. Makin muncul keraguan untuk makan disini. Namun apalah daya, mau keluar lagi kayaknya malu juga. Akhirnya kami memilih duduk di bangku dekat kaca, posisi paling dekat dengan pintu masuk. Karena sepertinya ini posisi yang paling enak.
Walaupun ruangannya kecil, interior-nya cukup enak dilihat, dinding bata dengan pajangan dinding foto Presiden Soekarno dan beberapa foto lain, semua hitam putih.

Mas-mas pelayan resto nyamperin kami dan menyodorkan daftar menu. Awas jangan melongo liat daftar menunya. Steak disini bisa dibilang sangat terjangkau harganya dibanding tempat lain. Eh, ada satu lagi yang juga terjangkau harganya. Next akan saya tulis review-nya (sekarang lagi males banget nulis).

Daftar menu steak

Daftar less fat steak dan jenis sauce tersedia

Tersedia juga menu makanan selain steak

Menu minuman

Menu kopi

Karena nggak terlalu lapar, saya akhirnya memesan Tenderloin 150 gr (well done tentunya) dengan rustic potatoes dan sauce sambal matah (rekomendasi dari teman kantor, katanya endeeeuus banget). Pada tau nggak, rustic potatoes itu apa? Itu loohh, kentang kecil-kecil yang biasanya jadi campuran buat rendang. Kalau di Padang namanya kentang rendang. Nah disini rustic potatoes ini ditumis, jadi agak berminyak gitu. Soal rasa? Sabar ya... Hehe...

Terus Mas pacar pesen apa? Mamas ini pesen Sirloin 300 gr dengan french fries dan sauce American black pepper dan creamy cheese. Oiya, untuk steak 300 gr dibolehkan untuk memilih 2 sauce dan disajikan dengan telur ceplok alias mata sapi.

Dan.. pesanan kami pun datang. Kesan pertama, penampakannya alias tampilan oke, seperti steak di resto lain. Dagingnya gede dan tebel.

Yuk kita review.

Tenderloin 150 gr dengan sambal matah

Tenderloin 150 gr (well done) dengan rustic potatoes dan sambal matah. Mari kita coba dagingnya. Holaaa... Dagingnya empuk banget, juicy. Nggak susah dipotong ataupun digigit. Dipastikan larut dalam kunyahan pertama.  Bumbunya gurih dan meresap ke dalam. ENAK. Dipadukan dengan sambal matah, steak ini super duper enak. Kalau biasanya kita makan steak dengan sauce barbeque, blackpepper, atau creamy cheese, kali ini steak dengan kearifan lokal. 

Sambal matah, sambal khas Bali ini enak banget gaiss.. Walaupun cuma bawang, cabe rawit dan kawan-kawan, rasanya tetep endeuuuss. Pedesnya mantep. Buat yang suka pedes, kayaknya ini masih kurang pedes. Tapi teteup, steak dan sambel matah ini JUARA. Gimana dengan rustic potatoes-nya? Kentang kecil-kecil atau kentang rendang ini ditumis dengan bumbu yang pas dan pastinya berminyak ya gaiss. Asinnya pas dan gurih. Jadi steak dengan rustic potatoes yang dipadukan dengan sambal matah ini adalah steak rasa Indonesia yang wajib dicoba.

Sirloin 300 gr dengan sauce American Black Pepper dan Creamy Cheese

Menu kedua, Sirloin 300 gr (medium well) dengan french fries ditambah sauce American blackpepper dan creamy cheese. Walaupun dagingnya tebel, sirloin 300 gr ini tetep empuk dan juicy. Gak bakal bikin gigi sakit. Bumbunya tetap meresap ke dalam. Gimana cara bikinnya coba??? Yang tau plissss bisikin... French fries-nya biasa ya gaiss, kayak kentang goreng umumnya. Sirloin dioles sauce American blackpepper dan creamy cheese gimana? Endeusss. Wajib coba #kedua. Daging yang empuk dan juicy dipadukan dengan hot-nya blackpepper tapi ada rasa keju-kejunya, ENAK. Kalau steak dengan sambel matah saya kasih nilai 9, steak dengan American blackpepper dan creamy cheese ini saya kasih nilai 8.5. Jadi dua menu ini must try banget gaiss di Prabu Steak.

SUNGGUH ini makanan yang bikin nggak pengen pulang (padahal mah anaknya aja yang suka ngayap. Hehhe..).

Oh iya, Prabu Steak & Coffee sesuai namanya juga menyediakan kopi. Di atas sudah ada list harga kopinya. Mohon maaf, karena saya bukan anak kopi jadi nggak bisa review kopi. 

Soal harga, Steak Prabu ini bisa dibilang murah untuk ukuran steak. Dengan rasa puuool dan harga terjangkau, Steak Prabu harus masuk dalam daftar resto favorit (saya). Sayangnya waktu saya makan disana nggak ketemu sama Prabu Revolusi, owner Prabu Steak & Coffee. Mungkin next time, kalau makan disana lagi. Pastinya bakal balik, mengulang kenikmatan makan steak yang super enak ini.

Buat temen-temen yang pengen merasakan kenikmatan yang sama, datang aja langsung ke Jalan Tebet Utara 1 no 45C. Posisinya di pinggir jalan, tapi nggak ada parkiran. Kalau bawa kendaraan bisa parkir di depan rumah orang sekitar sana. Resto ini buka hari Selasa sampai Minggu, jam 11.00 - 24.00.

Kalau ada yang mau ngajak saya makan steak di Prabu Steak & Coffee (lagi) bolehlah, saya menerima traktiran. Hehee..

Segini dulu review-nya. Next (kalau mood) saya tulisin lagi review kuliner lainnya.

See you on my next blog.

Wednesday, 8 November 2017

Pesona Pahawang

Pahawang, sebuah pulau di Kabupaten Pesawaran Lampung. Pulau ini tediri dari Pahawang Besar, Pahawang Kecil dan Pulau Kelagian. Pahawang ini merupakan salah satu surganya para pecinta snorkeling. Karena Pahawang memang terkenal dengan kekayaan biota lautnya. Berbagai terumbu karang tumbuh di perairan pulau Pahawang. Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung kesini. Dan ini menjadi salah satu destinasi dalam list saya.

Pulau Pahawang Kecil

Trip saya kali ini difasilitasi oleh mypermatawisata.com. Tapi tentu saja nggak gratis. Ini berbayar. Hehe.. Tapi paket yang saya dapat ini lebih murah dibanding beberapa open trip lain yang pernah saya cek (bukan promosi lho). Dengan Rp. 399,000 kalian bisa ikut trip Pahawang, start dari Jakarta. Kebanyakan open trip Pahawang ini meeting point-nya di Merak. Artinya, ini bener-bener super promo. Murah, dan meeting point Jakarta.

Untuk fasilitas bisa cek langsung ke web-nya.
Trip ini dimulai hari Jumat malam, berangkat dari Parkir Timur Senayan pukul 20.00 WIB (di itinerary) tapi nyatanya berangkat sekitar pukul 22.00 WIB (biasalah, orang Indonesia.. Hehe). Sampai di Merak, kita nggak menunggu lama, langsung naik kapal dan nyebrang. Sampai di Bakauheni, perjalanan dilanjutkan menuju Ketapang. Sampai di Ketapang, kita naruh barang di rumah singgah yang disediakan, dilanjutkan sarapan (masing-masing), ganti baju dan prepare untuk snorkeling.


Ready for Snorkeling

Empat kapal segera berangkat menuju spot snorkeling. Tujuan pertama yaitu Gosong Pancong, Pahawang Besar/Taman Nemo. Tujuan ke-dua Penggetahan, masih di Pahawang Besar. Dua tujuan ini adalah spot snorkeling. 

Airnya jernih banget

Happy face, walaupun nggak bisa berenang

Selanjutnya kita menuju Pahawang Kecil. Pahawang Kecil ini bukan spot snorkeling seperti dua tempat sebelumnya, tetapi pantai. Di Pahawang Kecil bisa foto-foto, makan/ngemil, dan mencoba water sport  Di Pahawang Kecil ini ada yang berjualan bakso dan kelapa muda. Ada fasilitas water sport dengan membayar Rp. 35.000/orang. Kamu bisa mencoba donat dan banana boat.


Pose di Pulau Pahawang Kecil

Puas foto-foto, makan, dan uji nyali di Pulau Pahawang Kecil, perjalanan dilanjutkan ke spot snorkeling berikutnya. Buat saya, dua spot aja sudah cukup. Selain karena tidak bisa berenang, kulit mulai gosong dan capek juga. Hehe.. Di spot snorkeling ketiga saya cuma jadi penonton.

Sudah puas snorkeling? Buat yang suka berenang dan snorkeling mungkin belum cukup. Tapi waktu memang harus dibatasi. Kita menuju Pulau Kelagian Lunik untuk istirahat dan sholat. Disini ada mushola dan warung indomie. Lapar lagi? Bisa makan indomie dan teh hangat disini.


Pulau Kelagian Lunik

Dari Pulau Kelagian sebenarnya masih ada satu spot lagi yang akan didatangi. Tapi jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, dan ombak sudah mulai tinggi. Kapal sempat berhenti di spot terakhir, tapi nggak ada yang berminat untuk snorkeling . Akhirnya kita melanjutkan perjalanan kembai ke rumah singgah. Bilas dan mandi, lalu menuju homestay yang disediakan.

Oiya, untuk alat snorkeling kita sewa diluar biaya trip. Merogoh kocek Rp. 55.000 kita bisa menggunakan satu set kacamata, snorkel, dan fin (kaki katak)
Cape snorkeling seharian, malamnya acara bebas. Makan malam dan BBQ.
Lalu istirahat.

Minggu pagi, kamu bisa melihat sunrise di dermaga Ketapang. Yang mau eksis dan narsis juga bisa foto-foto disini.

Dermaga Ketapang 

Setelah semuanya beres, perjalanan pulang kembali ke jakarta sudah menanti.

Ada beberapa perlengkapan yang wajib banget kamu bawa kalau ke Pahawang, yaitu sunblock, topi/payung, kamera yang oke, power bank, dan terminal kabel (takutnya nggak kebagian colokan HP atau kamera).

Rasanya pengen balik lagi ke Pahawang, tapi kalau mengingat warna kulit yang belum kembali normal, kayaknya ntar dulu deh. Hehe.. 

Selamat berlibur!

See you on my next post

Sunday, 25 December 2016

Taman Mataram - Taman Literasi Keuangan Pertama di Indonesia

Mau mengajak anak jalan-jalan di taman yang edukatif di Jakarta? Gak usah bingung. Sekarang ada Taman Literasi Keuangan PERTAMA di Indonesia. Taman Mataram yang berlokasi di Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, sudah disulap menjadi Taman Literasi Keuangan, yang memberikan info dan tips mengelola keuangan sejak dini pada kita, terutama pada anak. PT Prudential Life Assurance bekerjasama dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI) dan Pemda DKI telah menghadiahkan Jakarta dengan sebuah taman edukatif, ruang terbuka hijau yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), taman ini telah diresmikan pada tanggal 17 Desember 2016. 

Taman Literasi Keuangan ini dilengkapi dengan permainan edukatif tentang keuangan, diantaranya permainan Game Board Cha Ching, permainan mencocokkan kartu mengenai Asuransi, Signage Tips Pengelolaan Uang, dan Area Diskusi Terbuka.

Permainan game board cha-ching bertujuan untuk melatih individu mengelola transaksi keuangannya dengan bijak. Setiap individu akan dihadapkan pada transaksi keuangan yang harus mereka lakukan dan mencatatnya di papan catatan transaksi yang tersedia di tepi game board.

Permainan Game Board Cha Ching

Sementara permainan mencocokkan kartu mengenai asuransi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat umum mengenai asuransi sebagai salah satu bentuk proteksi dan jenis-jenis asuransi secara umum. 

Siswa SMK sedang mencoba permainan di Taman Literasi Keuangan

Selain itu, ada 8 signage mengenai tips pengelolaan uang yang terpasang di taman agar masyarakat dapat meningkatkan pemahamannya mengenai manajemen keuangan yang bijaksana dan pentingnya mengelola uang sembari menikmati taman. 

Area Diskusi Terbuka

Siswa SD 04 Selong, belajar sambil bermain
  

Hadirnya Taman Literasi Keuangan di Jakarta tak luput dari bantuan teman-teman Chairman's Challenge Volunteer dari Prudential Indonesia dan teman-teman relawan PJI yang selama 4 minggu ikut turun ke lokasi untuk membantu terealisasinya rencana pembuatan taman ini. Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi dari Universitas Trisakti pun ikut andil dalam project penyulapan Taman Mataram menjadi sebuah ruang terbuka hijau yang edukatif.

Chairman's Challenge Volunteer sedang mengecat trotoar di sekitar Taman Mataram

Salah satu perubahan di Taman Mataram

Chairman's Challenge Volunteer dari Prudential Indonesia

Mau cari ruang terbuka hijau untuk bermain anak, ruang diskusi, atau hanya untuk bersantai di sore hari? Datang aja ke Taman Mataram. Semoga hadirnya Taman Literasi Keuangan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

See you on my next post.



Saturday, 25 June 2016

Together for a Better Place with Annette Horschmann

23 Februari 2016, difasilitasi oleh perusahaan tempat saya bekerja, saya bertemu dengan Annete Horschmann dalam sebuah seminar bertema "Tohether For A Better Place".
Siapakah Annete Horschmann??
Annete Horschmann seorang gadis berkebangsaan Jerman. Selesai kuliah hukum di Koln, Jerman pada tahun 1992, Anne, begitu panggilannya pergi traveling keliling dunia. Dia berencana melancong ke India, Thailand, Malaysia, Indonesia, Selandia Baru, dan Amerika. Saat berada di Bali, dia seperti mendapat "panggilan" ke Danau Toba. Dia akhirnya mengumpulkan informasi tentang danau toba. Setelah mendapatkan banyak info dan merasa cukup tertarik, iapun memulai perjalanan.
Melalui perjalanan darat dia berangkat dari Bali menuju Danau Toba, Sumatera Utara. Sempat singgah di Yogyakarta, kemudian di Jakarta dan Bukit Tinggi.
Di Bukit Tinggi, seorang pemandu wisata mengatakan bahwa Anne akan menemukan jodoh di Indonesia. Anne tidak percaya dan merasa tidak mungkin. Dari sisi tinggi badan, Anne mencapai 170 cm, tidak akan cocok dengan pemuda Indonesia yang umumnya jauh lebih pendek dari dirinya.
Perjalanan Anne dilanjutkan hingga ke Danau Toba. Perasaannya tidak perlu ditanyakan lagi. Alam Danau Toba begitu indah, danau biru yang luas sangat mempesona. Anne merasakan ketenangan jiwa saat memandangi danau dan menghirup udara segar pantai. Itulah kesan pertama seorang Annete Horschmann pada Danau Toba.
Setelah beberapa minggu tinggal di Tuktuk, visa kunjungan wisata habis, maka Annette keluar dari Indonesia, dan terbang ke Penang, Malaysia. Seminggu di Penang membuatnya rindu akan Danau Toba. Dan iapun kembali setelah selesai mengurus visa.
Sebelumnya Anne sudah berkenalan dengan seorang pemuda asli Tuktuk, Danau Toba yang akhirnya menjadi pertner bisnisnya. Mereka membangun bisnis pariwisata, yaitu restoran vegetarian, mengingat banyaknya wisatawan luar yang berkunjung ke Danau Toba. Sejak dibuka, restoran itu banyak pelanggan, terutama dari kalangan tua, karena pada saat itu sedang "tren" dan banyak wisatawan kakek dan nenek dari Eropa memilih berlibur ke Asia untuk melewati musim dingin.
Usaha restoran berkembang pesat, lalu mereka kemudian memperluas usaha dengan menyediakan roti. Mereka menjalankan bisnis ini secara profesional, walaupun di antara keduanya juga telah terjalin hubungan cinta.
Bagi orang Batak, hubungan cinta tidak bisa dilakukan secara terselubung, maka mereka mengesahkan hubungan mereka dengan pernikahan menurut adat Batak pada pertengahan tahun 1994.
Untuk memenuhi adat, sebelumnya Annette diangkat menjadi orang Batak dan diberi marga Siallagan, dan namanya menjadi Annette boru Siallagan.
Walaupun kurang setuju, pihak kerabat dan kedua orang tua Annette bisa menerima keputusan putrinya, dan mereka datang dari Jerman menghadiri pesta pernikahan Annette dan Antonius Silalahi.
Sementara itu dari pihak pengantin pria, keluarga Silalahi, sangat bangga karena memiliki menantu orang asing.
Setelah beberapa bulan menikah, Anne baru teringat dengan pemandu wisata di Bukit Tinggi itu. Dan apa yang ia katakan menjadi kenyataan, Anne mendapat jodoh orang batak.
Itu sedikit profil Annete Horchmann. Lalu apa hubungannya dengan seminar bertemakan "Together For A Better Place"?
Danau Toba telah menjadi kampung halaman bagi Anne. Ada cerita mengesankan ketika ia baru saja menjadi bagian dari keluarga Silalahi. Anne yang sangat peduli terhadap kebersihan, melihat sampah yang berserakan di kali sekitar rumahnya. Dia dengan sendirinya memungut sampah itu dan membuangnya ke tempat yang benar. Lalu mertuanya menegur, "kenapa kau pungut itu sampah? Kau pungut sekarang, besok akan ada lagi". Dengan tawanya Anne menceritakan jawabannya. "Sama seperti kita mandi, hari ini mandi, besok kotor lagi, dan kita mandi lagi, jawabku pada inang itu", ujar Anne dengan logat bataknya. Benar juga sih. Kalau dibersihkan sekarang, nanti kotor lagi, ya dibersihkan lagi. Pada prinsipnya Anne ingin menerapkan pada dirinya dulu, agar orang lain melihat dan berharap mengikutinya.
Anne bilang, untuk tempat yang lebih baik, kita harus care, understand, baru bisa menjadikan lingkungan kita jadi lebih baik. Care dalam hal ini, Anne sangat peduli akan kebersihan sekitar Danau Toba. Understanding, dia merasa harus bisa mengerti kebiasaan masyarakat Indonesia. Sehingga untuk mengajak orang menjaga lingkungan, Anne harus memberikan contoh. Seperti apa yang dilakukannya dengan sampah di sekitar Danau Toba. Anne memungutnya, yang secara tidak langsung mengajak orang melakukan yang sama. Karena dia mengerti orang tidak akan mau mengikutinya hanya dengan dia bicara soal kebersihan.
"Budayakan LISA,” ujar Anne. LISA is Lihat Sampah Ambil.
Jadi, bagi Anne, untuk menjadikan tempat lebih baik, kita harus CARE. Harus mengerti dengan lingkungan kita. Lalu memberikan contoh dari diri sendiri, seperti halnya dia membersihkan sampah di lingkungannya. Karena perasaan cinta akan lingkungan Danau Toba, Anne menjadi care, dan memberikan contoh untuk menjadikan lingkungan lebih baik.
Hubungannya sama urusan kerjaan apa? Sesuai dengan tema, together for a better place. Dalam seminar ini Anne hanya bercerita tentang dirinya dan apa yang dilakukannya. Tidak menyinggung hubungannya dengan pekerjaan, padahal audiensnya adalah karyawan. Dan perusahaan mengundang Anne pasti juga karena tema "Together For A Better Place" ini tidak hanya untuk masalah kebersihan lingkungan saja. Tapi bersifat global.
Selain masalah kerbersihan (yang sudah pasti harus kita jaga), secara tidak langsung tema ini berkaitan dengan misi perusahaan. Untuk menjadikan perusahaan menjadi lebih baik, harus kita lakukan bersama. Karyawan harus care, mengerti lingkungan kerjanya, mengerti visi dan misi perusahaan, sehingga perusahaan ini bisa menjadi tempat yang lebih baik, dan menjadi tujuan para lulusan sarjana dalam mencari tempat bekerja (ini salah satu misi perusahaan). Itu hal yang tersirat dalam seminar Annete Horschmann ini.




Intinya, kalau ingin tempat yang lebih baik, kita harus care. 

Oke, sekian dulu yaa.. Semoga bermanfaat. And, see u on my next post.

Sunday, 21 February 2016

Mandalawangi Camp Ground - Dekat dan Ramah di Kantong

Hai..
Buat traveler di luar sana, yang ingin cari suasana yang berbeda, bisa jalan kesini nih. Ini sih bukan catatan perjalanan baru. Sekitar 6 bulan yang lalu. Tapi setidaknya gak jauh berbedalah dari suasana saat ini.

Start.
Kisah ini membawa segerombolan karyawan haus refreshing, yang pulang kerja selalu malam, paginya udah di kantor lagi. Jadi mungkin berkemping ini suatu pengalaman penuh syukur buat mereka. Cailaahh... Lama-lama makin lebay ini ngomongnya. Yuklaah langsung ke tekape.
Berangkat dari kota kasablanka hari Jumat jam 8.30 PM. Menuju cibodas, Mandalawangi Camping Ground. Situasi jalanan lumayan macet. Maklum, Jumat malam waktunya warga Jakarta membebaskan diri dari keseharian yang bikin otak mumet. Acara ini dikelola oleh teman-teman kantor terpilih, yang kami sebut Fun Team, yang tiap tahun membernya berganti. Fun Team yang survey dan mengurus semua perlengkapan. Lebih kurang seperti EO. Two thumbs buat Fun Team 2015. Sekitar jam 12.00 kami disambut oleh Fun Team dengan makanan yang WOW banget. Bakso dan teh anget. Asli racikan teman-teman Fun Team dibantu Mommy kita (red: manager). Cocoklah dengan kondisi malam yang super duper dingin pake banget. Oiya, kalau kesini jangan lupa bawa jaket yang tebel. Karena benar-benar dingin, nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Haha..

Salah satu hal yang menjadi pertimbangkan untuk camping disini adalah keamanan. Lokasi dekat dari parkiran, dekat dengan kantor pengelola, penyewaan tenda dan konsumsi bisa disediakan oleh pihak Mandalawangi.
Selesai menghangatkan perut, yang masih mau menikmati malam di camping ground bisa nongkrong di depan tenda. Saya lebih baik cuci muka, bersih-bersih, dan tidur. Karena besok masih ada kegiatan yang butuh energi. Dalam tenda sudah tersedia kasur dan sleeping bag. Walaupun udah pakai jaket tebel plus sleeping bag, dinginnya masih terasa. Gigi sampe nggak bisa diem.

Tenda Sewaan di Mandalawangi


Sabtu pagi yang cerah. Bangun, mandi (rata-rata mandi kucing alias basah-basah muka, rambut, ketek, kaki) dan sarapan. Perlu dicatet, saya mandi loh. Bermodalkan air panas yang dibeli Mommy dari ibu-ibu warung deket kamar mandi. Beneran mandi loh ini. Kalau nggak pakai air panas mah ogah mandi dingin-dingin begitu. Bukannya sombong, tapi itu dinginnya kelewatan. Bisa-bisa badan saya kaku kalau mandi pakai air yang dinginnya luar biasa itu.
Oiya, di camping ground ini disediakan kamar mandi umum. Jadi nggak mandi di kali kayak dulu Kemah Bakti Mahasiswa ya. Ini bisa dibilang agak eksklusif walaupun kamar mandi biasa. Tapi dibanding sama kemah beneran mah enakan inilah. Hehe..
Oke, lanjut yah. Setelah sarapan, perjalanan dimulai. Hiking. Tujuannya ke air terjun Cibodas. Track-nya lumayan juga. Sebelumnya saya udah pernah juga lewatin track ini. Tapi dulu nggak camping. Dulu touring, nginep di puncak, trus ke Cibodas.  Kalau sekarang nginep di Camping Ground deket sini. Lumayan ngos-ngosan juga berjalan di bebatuan yang mendaki. Gempor. Bukan karena faktor U loh (gak mau mengakui), tapi karena kurang olahraga aja. 


 
Perjalanan dari camping area ke TN Gunung Gede Pangrango


Photo Session
 
Sesampainya di atas, terbayar sudah lelahnya kaki mendaki. Air terjun yang segar sudah menanti di depan mata. Lumayan banyak pengunjung yang kesini, karena hari libur. Tapi pasukan merah-merah ini cukup menarik perhatian, karena jumlahnya cukup banyak. Mulailah sesi pemotretan. Halah... Sesi foto-foto narsis tepatnya. Ada yang bawa tongsis juga. Jadi moment ini memang diperuntukkan bagi yang narsis dan gila foto, tak terkecuali saya. Tapi sekarang saya lebih kalem, ngga kayak dulu waktu masih abege. Haha...

 
Pulang dengan track yang sama, tapi lebih enteng karena jalannya menurun. Jadi ngga terlalu berat. Bisa lebih cepat dibanding waktu naik. Sampai di Camping Ground, makan siang sudah tersedia. Kali ini makanan disediakan pengelola Camp Ground Mandalawangi, masuk dalam paket yang kami ambil. Fun Team hanya menyediakan minuman dingin buat teman-teman yang abis panas-panasan. Makan siang yang disediakan luar biasa banget menunya. Ikan goreng, ayam goreng, sayur asem, ikan asin, lalap, dan banyak lagi yang saya lupa pastinya. Hahaha.. Setelah ishoma, acara bebas. Yang mau jalan-jalan, ngobrol, tidur, dipersilahkan. Cuma sampai jam 3.00 PM. Setelahnya akan ada games per team. Biasa, team building. Panitia sudah menyiapkan beberapa games yang harus dimainkan oleh teman-teman. Games ini tidak hanya menguras energi tapi juga pikiran. Yang penting sih dibawa enjoy aja, wong tujuannya untuk have fun kok. Sebelum games dimulai, foto team dulu. Wajib buat dokumentasi dan menyalurkan bakat model teman-teman. Hehhe...
Games yang dimainkan sebagai berikut:
1. Semangka Koin
Semangka yang udah ditancepin koin, dilumurin kecap. Udah kayak mau masak yah. Hahaha.. Nah peserta dari 2 team ini harus mengambil koin menggunakan mulut secara bergantian. Inget yah, mulut. Dan pastinya pake gigi . Waktunya 3 menit. Team yang bisa mengumpulkan banyak koin, dialah yang menang.
2. Lempar Tangkap Bola
Game ini menggunakan keranjang dan bola plastik. Team member berbaris ke belakang dengan jarak sedang, sesuai strategi team. Masing-masing memegang satu keranjang kecil. Member yang paling depan akan melempar bola ke belakang. Yang di belakangnya harus menangkap dengan menggunakan keranjang. Begitu seterusnya sampai member terakhir. Kalau bola sampai dengan selamat ke keranjang terakhir, berarti mendapatkan satu poin. Game ini juga menggunakan waktu. Jadi yang bisa mengumpulkan lebih banyak bola selama waktu yang ditentukan, dialah pemenangnya. Sama seperti game semangka koin.

Games lempar tangkap bola

3. Genggam Tepung
Panitia memberikan tepung di piring plastik masing-masing dengan berat yang sama. Team member berbaris dan secara bergantian mengambil tepung dengan tangan dan memindahkan ke piring ke dua yang disediakan. Tepung digenggam pastinya ada yang tumpah. Setelah waktunya habis, tepung di piring ke dua ditimbang lagi. Yang bisa mengumpulkan tepung lebih banyak, itulah pemenangnya.
4. Mari menggambar
Panitia membagikan satu kertas dan pulpen. Team member berbaris dan secara bergantian akan menuliskan satu garis di kertas sehingga membentuk gambar yang diinginkan panitia. Contoh, kata kuncinya rumah. Member pertama membuat satu garis. Begitu seterusnya secara berurutan. Hanya boleh satu garis.   Setelah waktu habis, panitia akan cek gambar dari dua team ini. Gambar yang bentuknya mendekati kata kunci, yaitu yang paling mirip dengan rumah, itulah yang menang.
5. Si Buta Bawa Bola
Salah satu team member berdiri dengan jarak sekitar 6 meter dari member yang lain. Tugasnya adalah mengarahkan temannya yang akan berjalan dengan mata ditutup dan membawa bola. Di depannya disediakan keranjang untuk mengumpulkan bola yang dibawa. Games ini masih sama, menggunakan waktu dan perhitungan jumlah terbanyak. Lucunya, yang matanya tertutup kadang bingung harus jalan ke arah mana. Karena yang membawa bola akan diputar dulu arahnya. Jadi waktu games mulai, mukanya belum tentu ke arah titik tujuan. Jadi harus mencari sumber suara yang mengarahkan.
Pembahasan games kita stop dulu sampai disini. Kita lanjutin ke acara berikutnya. Mandi sore. Yang ini nggak perlu dijelaskanlah yaa.. Lanjuuut... Istirahat sebelum acara malam. Biar fresh. Cuaca masih bagus, tapi dingin mulai terasa. Siapin jaket tebel dan selimut kalau perlu. Malam ini ceritanya kita bakalan lepas lampion. Tapi sebelumnya kita mau lomba lipsync dulu dengan lagu yang udah ditentuin panitia.



Menikmati malam di alam bebas


Lepas lampion

Kalau mau tau gimana keseruan camping disini, sesekali bisa ajak teman-teman atau keluarga. Ada kok beberapa keluarga kecil yang camping disini. Mereka menyewa satu tenda kecil. Sepertinya mengajarkan anak-anaknya mengenal alam. Lokasinya kids friendly banget.
Oiya, yang penting lagi, harga sewa dan lain-lain. Disini biasanya disediakan paket.
Ini harga paketannya. Kalau mau nanya-nanya dan mau disesuaikan dwngan budget bisa langsung hubungi contact person aja.
1. Paket Camp Mandalawangi IDR 200.000/pax (minimal 20 pax)
2. Paket Camp Mandalawangi IDR 220.000/pax (minimal 15 pax)
3. Paket Camp Mandalawangi IDR 240.000/pax (minimal 12 pax)
4. Paket Camp Mandalawangi IDR 270.000/pax (minimal 7 pax)
5. Paket Camp Mandalawangi IDR 300.000/pax (minimal 4 pax)
Fasilitas :
Tiket masuk Camp Mandalawangi Cibodas
Tiket retribusi PEMDA
Tiket Air Terjun
Tenda dome
Booking Lokasi
Matras/alas spon
Sleeping bag
Makan 4 kali
Penerangan/listrik
Toilet/MCK
Api unggun
Jurit malam
Parkir
Pemandu


So, tunggu apa lagi? Buruan jalan.. Refreshing.
Semoga informasinya bermanfaat.


See u on my next post